NoSQL Database


1. Pengertian NoSQL

  • NoSQL: Singkatan dari “Not Only SQL” atau “Non SQL”.
  • Desain: Database non-relasional yang menyediakan skema fleksibel untuk penyimpanan dan pengambilan data.
  • Tujuan: Dirancang untuk menangani data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur.
  • Popularitas: Semakin populer di era cloud, big data, dan aplikasi web/mobile yang membutuhkan skalabilitas dan performa tinggi.

2. Karakteristik NoSQL

  • Skema Fleksibel: Tidak menggunakan struktur tabel baris/kolom dengan skema tetap seperti RDBMS.
  • Tidak Selalu Menggunakan SQL: Meskipun beberapa NoSQL mendukung SQL atau antarmuka mirip SQL.
  • Jenis Data: Dapat menyimpan data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur dalam satu record.

3. Jenis-Jenis NoSQL Database

  1. Key-Value Store:
    • Struktur Data: Disimpan sebagai pasangan key-value.
    • Key: Identifier unik, bisa berupa string, integer, atau dokumen JSON.
    • Use Case: Penyimpanan data sesi pengguna, preferensi pengguna, rekomendasi real-time, iklan bertarget, dan caching data.
    • Contoh: Redis, Memcached, DynamoDB.
    • Keterbatasan: Tidak cocok untuk query kompleks atau hubungan antar data.
  2. Document-Based:
    • Struktur Data: Setiap record disimpan dalam dokumen (biasanya JSON atau XML).
    • Use Case: Platform eCommerce, penyimpanan rekam medis, CRM, dan platform analitik.
    • Contoh: MongoDB, DocumentDB, CouchDB, Cloudant.
    • Keterbatasan: Kurang optimal untuk query pencarian kompleks atau transaksi multi-operasi.
  3. Column-Based:
    • Struktur Data: Data disimpan dalam kolom, bukan baris. Kolom yang sering diakses bersama disebut column family.
    • Use Case: Sistem dengan banyak permintaan tulis, data time-series, data cuaca, dan data IoT.
    • Contoh: Cassandra, HBase.
    • Keterbatasan: Kurang cocok untuk query kompleks atau perubahan pola query yang sering.
  4. Graph-Based:
    • Struktur Data: Menggunakan model graf dengan node (data) dan edge (hubungan).
    • Use Case: Jaringan sosial, rekomendasi produk real-time, deteksi penipuan, dan manajemen akses.
    • Contoh: Neo4J, CosmosDB.
    • Keterbatasan: Tidak optimal untuk analitik volume besar atau transaksi tinggi.

4. Keunggulan NoSQL

  1. Skalabilitas Tinggi:
    • Dapat berjalan sebagai sistem terdistribusi di beberapa data center.
    • Mendukung infrastruktur cloud computing.
  2. Biaya Efektif:
    • Dirancang untuk hardware komoditas berbiaya rendah.
    • Skala-out architecture menambah kapasitas dan performa dengan menambah node baru.
  3. Fleksibilitas:
    • Skema fleksibel memungkinkan iterasi cepat dan pengembangan aplikasi yang lebih lincah.
  4. Ketersediaan dan Performa:
    • Kontrol yang lebih baik atas ketersediaan dan skalabilitas.

5. Perbedaan NoSQL dan RDBMS

AspekRDBMSNoSQL
SkemaKaku (harus terdefinisi)Fleksibel (schema-less)
Jenis DataTerstrukturTerstruktur, semi-terstruktur, tidak terstruktur
BiayaMahal (perangkat keras high-end)Murah (perangkat keras komoditas)
ACID ComplianceMendukung ACIDTidak selalu mendukung ACID
Kematangan TeknologiSudah matang dan terdokumentasiRelatif baru

6. Use Case NoSQL

  • Big Data: Menangani volume data besar.
  • Aplikasi Real-Time: Rekomendasi, iklan bertarget.
  • IoT: Penyimpanan dan pemrosesan data dari perangkat IoT.
  • Jaringan Sosial: Analisis hubungan antar data.

7. Kesimpulan

  • NoSQL adalah solusi database yang fleksibel dan skalabel untuk aplikasi modern.
  • Cocok untuk data besar, aplikasi real-time, dan sistem terdistribusi.
  • Meskipun memiliki keterbatasan (seperti kurangnya dukungan ACID), NoSQL semakin banyak digunakan untuk aplikasi mission-critical.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *