Relational Database (RDBMS)


1. Pengertian Relational Database

  • Relational Database: Kumpulan data yang diorganisasi dalam struktur tabel, di mana tabel-tabel dapat dihubungkan (related) berdasarkan data yang sama.
  • Tabel: Terdiri dari baris (records) dan kolom (attributes).
    • Contoh: Tabel Customer dengan kolom seperti Company IDCompany NameCompany Address, dan Company Primary Phone.
    • Setiap baris mewakili satu record (misalnya, data satu pelanggan).

2. Hubungan Antar Tabel

  • Tabel dapat dihubungkan berdasarkan data yang sama.
    • Contoh: Tabel Customer dan Transaction dapat dihubungkan menggunakan Customer ID.
  • Kemampuan ini memungkinkan pembuatan laporan atau tabel baru dari data yang ada.
    • Contoh: Laporan transaksi pelanggan dalam periode tertentu.

3. Structured Query Language (SQL)

  • SQL: Bahasa standar untuk mengakses dan memanipulasi data dalam relational database.
  • Keunggulan SQL:
    • Dapat memproses jutaan record dalam hitungan detik.
    • Mendukung operasi kompleks seperti joinfilter, dan aggregation.

4. Perbedaan Relational Database dengan Spreadsheet

  • Kesamaan: Data diorganisasi dalam baris dan kolom.
  • Perbedaan:
    • Relational database dirancang untuk volume data besar dan operasi yang kompleks.
    • Spreadsheet memiliki batasan jumlah baris dan kolom.
    • Relational database mendukung hubungan antar tabel, mengurangi redundansi data.

5. Keunggulan Relational Database

  1. Fleksibilitas:
    • Dapat menambah kolom, tabel, atau mengubah struktur saat database berjalan.
  2. Minim Redundansi:
    • Data disimpan sekali dan dihubungkan melalui key (misalnya, Customer ID).
  3. Backup dan Recovery Mudah:
    • Dukung ekspor/impor data saat database berjalan.
    • Cloud-based RDBMS melakukan continuous mirroring untuk meminimalkan kehilangan data.
  4. ACID Compliance:
    • Atomicity: Transaksi diproses secara utuh atau tidak sama sekali.
    • Consistency: Data tetap akurat dan konsisten.
    • Isolation: Transaksi independen satu sama lain.
    • Durability: Data tetap ada meskipun terjadi kegagalan sistem.

6. Jenis Relational Database

  • Desktop Systems: Untuk skala kecil.
  • Cloud-Based Systems: Skalabel dengan akses ke sumber daya komputasi dan penyimpanan tak terbatas.
    • Contoh: Amazon RDS, Google Cloud SQL, IBM DB2 on Cloud, Oracle Cloud, SQL Azure.
  • Open-Source: MySQL, PostgreSQL.
  • Commercial: Microsoft SQL Server, Oracle Database.

7. Use Case Relational Database

  1. Online Transaction Processing (OLTP):
    • Mendukung operasi transaksi dengan kecepatan tinggi.
    • Contoh: Aplikasi e-commerce, perbankan.
  2. Data Warehousing:
    • Dioptimalkan untuk analitik dan business intelligence (OLAP).
  3. IoT Solutions:
    • Menyimpan dan memproses data dari perangkat IoT dengan cepat.

8. Keterbatasan Relational Database

  1. Tidak Cocok untuk Data Semi-Structured dan Unstructured:
    • Contoh: Data JSON, gambar, video.
  2. Migrasi yang Rumit:
    • Skema dan tipe data harus identik antara sumber dan tujuan.
  3. Batas Panjang Data:
    • Jika data melebihi batas kolom, informasi tidak akan tersimpan.

9. Kesimpulan

  • Relational database tetap menjadi teknologi utama untuk mengelola data terstruktur.
  • Meskipun memiliki keterbatasan, RDBMS sangat cocok untuk aplikasi OLTP, data warehousing, dan IoT.
  • Perkembangan teknologi cloud semakin meningkatkan skalabilitas dan keandalan RDBMS.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *